CSR INOVATIF MARIMAS, MARI BERKREASI MENGOLAH SAMPAH PLASTIK DENGAN ECOBRICK
Sumber dokumentasi pribadi
Apa
yang ada dipikiran anda saat mendengar sampah plastik? Banyak orang ketika
diberi pertanyaan seperti ini selalu menjawabnya risih. Ya, sampah plastik
identik dengan analogi lingkungan yang kotor, kumuh, dan tidak sehat.
Masyarakat mengetahui secara harfiah apa masalah yang ditimbulkan sampah plastik.
Tetapi sedikit masayarakat yang memiliki kesadaran bahaya sampah plastik.
Ancaman serius ini masih belum menjadi pioritas penanggulangan walaupun
dampaknya sering dirasakan. Tak jarang bancana alam maupun penyakit ditimbulkan
akibat sampah plastik, misalnya banjir. Perlu diketahui, negara Indonesia mendapat
predikat sebagai 10 besar negara penyumbang sampah plastik ke lautan didunia.
Tren hidup serba cepat dan tuntutan kebutuhan sering kali menjadi alasan
masyarakat kurang peduli terhadap lingkungan. Bahkan banyak pula yang
beranggapan jika mengolah sampah plastik sendiri sangat membuang waktu.
Hal
ini menuntuk sinergi dari semua pihak untuk membangun kesadran masyarakat.
Sebagai perusahaan terkemuka, PT. Marimas membuat progam CSR (Corporate Social Responcibility) yang
sangat inovatif dan menjawab persoalan sampah plastik. Marimas ecobrick
dirancang untuk memberi pelatihan kepada masyarakat dalam mengelola sampah plastik
secara mandiri sehingga mampu mengatasi masalah lingkungan di daerah
masing-masing.
Marimas
ecobrick dirancang tidak sembarangan, instrukturnya telah mendapat sertifikasi
dari pencetus ecobrick sendiri. Sehingga aspek dalam setiap sesi di Marimas
ecobrick diadopsi secara langsung sesuai degan instruksi ahli. Progam ini lebih
menarik lagi karena tidak dipungut biaya dan diadakan sekali perbulan. Ecobrick
sendiri memiliki arti bata ramah lingkungan yang dibuat dari sampah rumah
tangga.
Pembuatan
ecobrick membutuhkan botol, sampah plastik, alat potong, dan penumbuk. Pertama
kali, siapkan botol sebgai wadah, kemudian potong sampah plastik agar dapat
dimasukan kedalam botol, dan padatkan. Teknik pemadatan sampah plastik tidak
boleh membuat botol rusak atau melar. Pengukuran standar ecobrick adalah 0,35 x
kapasitas botol yang digunakan (gram).
Mengapa
marimas ecobrick sebagai salah satu workshop yang keren? Karena kita akan
memiliki pandangan baru soal sampah plastik. Solusi sampah plastik memang harus
diselasaikan dari akarnya, yaitu dari diri sendiri. Sasaran marimas ecobrick
adalah agen yang memiliki minat terhadap isu sampah plastik. Marimas ecobrick
bukan hanya memberi pelatihan, tetapi para peserta diajak untuk ikut tergabung
dengan komunits ecobrick seluruh dunia. Sehingga output dari workshop marimas
ecobrick ini adalah adaya jaringan yang semakin luas dari para peserta ketika
kembali ke masyarakat.
Self treatment
terhadap sampah plastik sangat berdampak positif pada lingkungan. Karena
ecobrick akan mengurangi sampah plastik, maka berbagai ancaman akibat sampah plastik
juga semakin berkurang.
Dalam
implementasinya, seperti yang dijelaskan dalam marimas ecobrick, bisa menjadi
bahan pondasi suatu bangunan lo sahabat. Taman kreativitas juga bisa dibuat
dengan menggunakan ecobrick ini layaknya bahan dari batu bata. Apakah hanya itu
saja? Tentu saja tidak.
Kreasi
ecobrick sangat beragam, bisa juga digunakan untuk dekorasi kafe, panggung, taman,
atau ruang kreativitas lainya tanpa mengurangi estetika dari arsitekturnya.
Kreasi ecobrick ini salah satunya bisa dilihat di halaman depan Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Walaupun bukan terbuat dari botol, media ini
justru menjadi media kreatif untuk berkampanye bijak menggunakan plastik dan
mengelola sampah plastik. Ecobrick bisa menjadi tema yang baru untuk masyarakat
luas, sehingga bisa membentuk sebuah komunitas ecobrick. Menarik bukan?
Komentar
Posting Komentar