Tabula Rasa

 Kadang aku mikir, pergi jauh dari rumah itu bakal menyenangkan. Rasanya bebas mau kemana saja. Pikirku saat suntuk dirumah, kadang hidupku membosankan memang.

Setidaknya, saat itu aku sudah masuk kuliah, dan adiku paling bontot baru mau masuk SMP. Sampai suatu ketika, si bontot manja ini memutuskan buat mondok. Adiku ini perempuan, dari 4 bersaudara, hanya aku yang laki-laki. 

Tumbuh besar di lingkungan mayoritas perempuan sedikit banyak mempengaruhiku. Aku kira sampai saat ini sangat sensitif.

Aku ingat betul saat pertama kali ditinggal adiku masuk asrama walaupun hanya 2 bulan. Tiap hari yang riuh berkelahi tiba-tiba sepi. Disitu rasa kehilangan mulai kurasakan lagi, dan rasanya sungguh tidak enak. Kemudian singkat waktu adiku sudah di pondok. 

Awalnya sangat biasa saja, toh aku mikir juga sementara. Tapi aku pernah mendengar, ibuku menangis tiap liat adiku. Setidaknya, ibuku mencuri waktu seminggu sekali, tepat pukul 15.00 ikut sholat di masjid dekat pondok. 

Jelas, harapanya bisa liat anaknya walaupun sekejap. Dan ini berulang sampai 1 tahun lebih lamanya. 

Aku kira biasa saja, sampai suatu malam aku harus mengantarkan titipan ke pondok. Aku yang suka pakai celana pendek ini harus memakai sarung untuk sowan. 

Pertama ku lihat adiku, ternyata aku juga trenyuh. Ada yang menggetarkan hati sampai tidak sadar kalo mataku berkaca-kaca. Ternyata lama juga tak jumpa, dan ada bercampur rasa berjumpal dalam hatiku "sing sabar yo nduk", ucapku dalam hati.

Besar di lingkungan yang di didik ibu beda emang rasanya. Kalo bapaku didik dengan logika, ibarat satu tambah satu itu dua, tidak kurang tidak lebih. Ibuku didik dengan "keajaiban" lain dari logika, rasa, empati. 

Setidaknya sudah 6 tahun lebih aku jauh dari rumah, kangen rasanya bau rumah, kasarnya debu lantai menyapa kakiku, kilauan cahaya dari sisi barat yang bertemu teras kusam, atau angin yang berhembus dari sisi utara bercampur dengan riuhnya kendaraan.

Bisa tiba-tiba kangen, ingin menangis, marah, ketawa, murung, diam, ah banyak ternyata. Bahkan bisa merasakan banyak rasa disaat bersamaan. Aneh, tapi aku juga suka. 

Komentar

Postingan Populer