Samudera di Selatan Borneo

 Pagi selalu menjadi awal manusia bergerak. Dari tidur lalu bangun, dari tidak sadar menjadi sadar. Ada yang sepenuhnya hadir dalam dirinya, ada yang menjadi zombie dalam rutinitasnya. 

Pagi berarti juga melawan arus, mengumpulkan segala macam problema untuk diselesaikan diseluruh waktu yang dijalani. Memecah satu persatu keruwetan yang dihadapi untuk di rangkul dan hadir menjadi solusi.

Dalam prosesnya, jenuh dan rasa takut sering menjadi teman yang setia mendekap. Serasa ingin keluar dari jeratanya, tapi serasa makin dipeluk erat olehnya. Deru dalam diri seringnya lebih berapi-api untuk melawan. Tapi, lagi, semakin dilawan semakin tumbuh besar rasa itu.


Saat gejolaknya semakin tak meradang, jeda seolah tenang seperti lautan berarus cukup mengurangi rasa takut. Kalo dirasa, memang ga akan pernah hilang saat dilawan. 

Aku percaya, sejak lahir, manusia diikuti rasa takut dan khawatir. Dengan segala dilema yang ada, khawatir dan takut ini muncul karena impian kebahagiaan. Seolah kebahagiaan akan menyingkirkan rasa takut dan khawatir.

Tapi realitanya, semua berjalan beriringan. Hampir sejajar, tinggal kendali emosi yang dipermainkan. Semakin kuat kendali dan tekad, rasa takut mulai tak nampak tapi masih ada. 

Berdamai adalah pintasan terbaik untuk mengatasinya. Berdamai akan lebih meringankan jalan impian realistisnya. 


Saat malam menjelang, salam kecup terimakasih atas waktu yang sudah dilalui menjadi penyemangat untuk waktu yang akan dilalui selanjutnya. Karena ada asa yang harus diwujudkan. 


Komentar

Postingan Populer