Sajak Syukur
Mentari kini hampir tak terlihat lagi
Bukan, ia masih terlihat
Walau hanya sedikit, setidaknya ada ruam sinar menembus kumpulan awan itu
Aku rasa sebentar lagi hujan
Dan aku masih duduk termangu didepan pintu
Menghadap rimbunya cemara
Ada imaji berputar diatas kepalaku
Mengingat semua masa lalu
Ingin rasanya aku kembali, untuk sekedar menengok rasa
Awan tak mampu membendung tangisnya
Rintik itu membasahi lantai
Juga aku
Ketika aku ingin melihat mentari
Kau turunkan hujan padaku
Gumamku dalam hati
Lalu, kucoba hirup udara saat tanah kering
Bau setelah hujan
Dan aku merasa tenang
Hingga mulai ku nikmati benturan setiap butiran hujan
Tak terasa, hati ini pun ikut hujan
Entah,
Tapi aku terhenyak dalam iramanya
Hingga mentari kembali menampakan diri
Dan aku menyapanya kembali
Hingga kini
Seraya ku ucap, terimakasih hujan
Kau lengkapi perjalanan ini, dan kini kutemukan mentari
Masih sama seperti saat pertama kutemui
Bukan, ia masih terlihat
Walau hanya sedikit, setidaknya ada ruam sinar menembus kumpulan awan itu
Aku rasa sebentar lagi hujan
Dan aku masih duduk termangu didepan pintu
Menghadap rimbunya cemara
Ada imaji berputar diatas kepalaku
Mengingat semua masa lalu
Ingin rasanya aku kembali, untuk sekedar menengok rasa
Awan tak mampu membendung tangisnya
Rintik itu membasahi lantai
Juga aku
Ketika aku ingin melihat mentari
Kau turunkan hujan padaku
Gumamku dalam hati
Lalu, kucoba hirup udara saat tanah kering
Bau setelah hujan
Dan aku merasa tenang
Hingga mulai ku nikmati benturan setiap butiran hujan
Tak terasa, hati ini pun ikut hujan
Entah,
Tapi aku terhenyak dalam iramanya
Hingga mentari kembali menampakan diri
Dan aku menyapanya kembali
Hingga kini
Seraya ku ucap, terimakasih hujan
Kau lengkapi perjalanan ini, dan kini kutemukan mentari
Masih sama seperti saat pertama kutemui
Komentar
Posting Komentar